Ekonomi Indonesia
Indonesia
 merupakan salah satu ekonomi yang cukup stabil untuk investasi dan 
berbisnis.Setelah diterpa krisis ekonomi pada 1998, perekonomian 
Indonesia perlahan menunjukkan peningkatan.Tabel 1 menunjukkan Produk 
Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada periode 2004-2009 dalam harga 
konstan. Pertumbuhan ekonomi yang pada 1999 amat rendah, yaitu 0,85%, 
perlahan merangkak naik sampai 6,28% di tahun 2007 namun turun kembali 
menjadi 4,5% pada tahun 2009 karena adanya krisis finansial global yang 
dimulai akhir 2008. Akan tetapi, dengan semakin baiknya pondasi ekonomi 
dan keuangan di Indonesia, krisis tersebut tidak menimbulkan dampak 
negatif yang berkepanjangan sebagaimana yang terjadi kepada 
Negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Indikator Makro ekonomi Indonesia 2004-2009
  | 
Indikator | 
2004 | 
2005 | 
2006 | 
2007 | 
2008 | 
2009 | 
| 
Pertumbuhan Ekonomi (%) | 
5,03 | 
5,69 | 
5,5 | 
6,28 | 
6,06 | 
4,5 | 
| 
Inflasi (%) | 
6,4 | 
17,11 | 
6,6 | 
6,59 | 
11,39 | 
 2,8 | 
| 
NIlai ekspor non migas (ribuan USD) | 
54.303.601 | 
66.010.428 | 
80.091.764 | 
92.598.083 | 
107.156.801 | 
4.3991.772* | 
| 
FDI (juta USD) | 
1.896 | 
8.336 | 
4.914 | 
6.928 | 
n.a. | 
4.877 | 
| 
Rupiah/USD | 
9.290 | 
9.830 | 
9.020 | 
9.419 | 
10.950 | 
10.87 | 
 *s.d. Juli 2009 
Sumber: BPS (2010), Bank Indonesia (2010), diolah.
Stabilitas ekonomi di Indonesia juga senantiasa berpengaruh terhadap sektor perdagangan.Nilai
 tukar yang relatif stabil dan lingkungan bisnis yang kondusif menjadi 
pendukung bagi kegiatan ekspor impor Indonesia. Dalam periode 2005-2009 
neraca perdagangan total Indonesia menunjukkan angka positif.

Sebagian
 besar keberhasilan ekonomi Indonesia adalah berkat pengelolaan fiskal 
atau keuangan negara yang baik, dengan fokus pada penurunan beban 
hutang. Rasio hutang Indonesia terhadap PDB menurun terus dari 83% di 
tahun 2001 hingga 29% pada akhir tahun 2009; ini merupakan angka 
terendah di antara negara ASEAN, kecuali Singapura yang tidak memiliki 
hutang pemerintah. Menurut Standard & Poor, Indonesia menduduki 
peringkat pertama untuk pengelolaan neraca fiskal terbaik di antara 
negara-negara di wilayah Asia-Pasifik.Dilihat dari perekonomian yang 
stabil dan upaya reformasi yang berkelanjutan, maka Indonesia merupakan 
sebuah kekuatan besar yang sedang berkembang di Asia dan menjadi salah 
satu tujuan investasi yang menjanjikan.
 
 
0 komentar:
Posting Komentar